Puisi - Rasa di Simpang Jalan
![]() |
Di persimpangan ini aku terdiam, beban kenangan dan asa berpilin kelam. |
Rasa di Simpang Jalan
Ada dua lorong terbentang sunyi,
Yang satu dihias mawar berseri,
Pesonanya memanjakan mata hati,
Namun duri halus bersarang tersembunyi.
Yang lain menghampar dengan sederhana,
Tanahnya legam, bunga tak bercahaya,
Namun pijakannya tegar, tak terbelah,
Bayangannya teduh, seperti doa yang indah.
Kakiku tertatih, terseret oleh rasa,
Angin berdesir, membisikkan luka lama,
Jejak yang tertinggal di pasir waktu,
Kini menghantui setiap napasku.
Baca Juga
Lorong pertama mengulurkan pelukan,
Hangatnya lembut, mengusik ingatan,
Namun jauh di dasar hati bertanya,
Adakah ujung pada bahagia semu yang fana?
Lorong kedua berseru lirih,
Menawarkan langkah yang mungkin sunyi,
Tanpa gemerlap, hanya janji pada hati,
Keyakinan dan doa yang mengalun harmoni.
Di persimpangan ini aku terdiam,
Beban kenangan dan asa berpilin kelam,
Adakah langkah yang berpadu rindu,
Ataukah semua hanyalah bayang semu?
Tuhan, penuntun di labirin jiwa,
Bimbing aku pada jalan yang bermakna,
Bukan hanya demi diriku semata,
Namun untuk masa depan yang Kau restui selamanya.
❤
BalasHapus